15 Januari 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » BBIB Singosari Perkenalkan Sapi Jersey, Sapi Unggul Penghasil Susu

BBIB Singosari Perkenalkan Sapi Jersey, Sapi Unggul Penghasil Susu

api Jersey, sapi unggul penghasil susu | Sumber Foto:Humas Kementan

Sinar Tani, Malang–Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) memperkenalkan Sapi Jersey di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Jumat (24/2). Sapi Jersey merupakan sapi unggul penghasil susu.

”Sapi Jersey menjadi model yang bagus, sebagai alternatif sapi perah selain dari jenis Holstein,” kata Dirjen PKH, Nasrullah. Dengan peluncuran sapi ini menjadi salah satu upaya Direktorat PKH menyediakan benih dan bibit sapi perah dengan genetik unggul untuk mendongkrak kualitas dan produksi susu guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kelebihan sapi ini adalah memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan kandungan nutrisi dari produksi susunya juga lebih tinggi. Dngan demikian, dapat menghasilkan produk olahan susu seperti keju dengan berat lebih banyak dan lebih efisien dibanding sapi Holstein.

Hingga kini produksi semen beku sebanyak 8.887 dosis dan pejantan Sapi Jersey telah tersertifikasi pada tahun 2022 oleh LSPRO. Melalui BBIB Singosari, saat ini telah tersedia semen beku dengan genetik unggul dari Sapi Jersey.

Nasrullah berharap, distribusi semen beku Sapi Jersey akan segera dilakukan, sehingga peternak Indonesia bisa secara langsung merasakan manfaatnya. “Saya harapkan BBIB Singosari bisa membangun kerjasama triple helix, dengan perguruan tinggi dan pelaku usaha, agar Sapi Jersey ini dapat dioptimalkan pemanfaatannya oleh peternak-peternak kita,” ujarnya.

Kepala BBIB Singosari Akbar mengatakan, Sapi Jersey merupakan rumpun sapi perah yang berasal dari Britania Raya. Sapi Jersey merupakan sapi yang menguntungkan untuk industri sapi perah saat ini. Semen beku Sapi Jersey ini merupakan hasil karya anak negeri dan kini telah tersedia di BBIB Singosari.

Akbar mengatakan, keunggulan sapi Jersey adalah mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim dan lingkungan, biaya beternak tidak mahal dibandingkan susu yang dihasilkan. Selain itu, kandungan lemak-protein-mineral pada susu cukup tinggi, lebih cepat mencapai dewasa kelamin dibanding rumpun sapi perah lainnya, lebih tahan terhadap laminitis dan mastitis.

Baca Juga :  Guru Besar IPB Sarankan Kemendag Tak Buru-Buru Keluarkan Izin Impor Sapi

“Diharapkan dengan peningkatan kualitas susu yang dihasilkan oleh ternak yang ada di masyarakat, akses masyarakat terhadap susu berkualitas akan lebih mudah dijangkau. Sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Indonesia,” kata Akbar.

Reporter : Julian

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini