Sina Tani, Malang – Pakan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam usaha peternakan domba, Karena itu, Samsul seorang peternak domba asal Malang tidak mau sembarangan dalam memberikan asupan untuk peliharannya. Ia memilih pakan fermentasi yang memiliki berbagai kelebihan terutama untuk meningkatkan bobot badan domba.
Berternak domba merupakan salah satu usaha peternakan yang memiliki prospek menjanjikan. Dibandingkan dengan ternak kambing, beternak domba memiliki kelebihan, mulai dari produktifitas yang tinggi, semua bagian domba mulai dari bulu, susu, daging hingga kotorannya bisa menghasilkan.
Selain itu, domba cenderung tidak memiliki bau yang menyengat seperti kambing, sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar area kandang.
Berbeagai keunggulan itulah yang membawa Samsul untuk serius menekuni usaha pternakan domba sejak 10 tahun silam.
“Untuk memulai usaha ternak domba, investasi awal relatif kecil dan dapat menjadi sumber pendapatan pokok. Yang perlu diperhatikan ialah jangan sampai terjadi perkawinan sedarah atau perkawinan persaudaraan yang menghasilkan keturunan yang kurang bagus. Satu ekor domba jantan dapat mengawini 20 ekor domba betina,”paparnya.
Samsul mengatakan pakan menjadi sakah satu kunci sukses dalam beternak domba. Kebutuhan bahan pakan ternak domba dapat dikelompokkan menjadi sumber energi, biji-bijian, umbi-umbian dan hijauan pakan ternak.
“Sumber protein dapat berasal dari pohon kaliandra, indigofera, gliricidia, lamtoro, turi, garam, batu kapur, vitamin, suplemen, probiotik serta air yang harus tersedia setiap saat,” tambahnya.
Untuk mencukupi kebutuhan pakan Samsul memanfaatkan limbah yang terbuang percuma dan itu menjadi beban Dinas Lingkungan Hidup (KLH) sebagai campuran pakan. Hal tersebut membuat asupan pakan menjadi lebih berkualitas juga dapat menekan pengeluaran.
“Kita manfaatkan limbah dari pabrik penggilingan jagung, padi, lalu kulit kopi, kulit apel, tentu setelah melalui proses fermentasi terlebih hasilnya lumayan bisa mendorong pertambahan bobot ternak,” jelasnya.
Komposisi pemberian pakan fermentasi dijelaskan Samsul sebanyak 30% dari pakan hijauan yang diberikan, dengan pemberian dua kali sehari yaitu pagi dan sore.
“Penggunaan pakan fermentasi memang memuaskan, selain ternak tidak berbau, dalam tiga bulan ternak sudah bisa dipanen. Domba yang menggunakan pakan fermentasi sudah bisa dijual dalam waktu 3 bulan, berbeda dengan ternak yang menggunakan pakan konvensional, dibutuhkan waktu 6 bulan,” ungkapnya.
Samsul menambahkan, kualitas daging domba dengan pakan hasil fermentasi memiliki aroma dan rasanya yang berbeda. Udara di kandang juga tidak berbau dan tidak mengganggu lingkungan.
Harga domba yang dijual Samsul bervariasi, seperti domba betina berat 15-20 kilogram sekitar Rp 1 juta ke atas. Sedangkan yang jantan Rp 1,5 juta ke atas.
“Sudah saatnya meninggalkan cara beternak dengan pakan konvensional dan beralih menggunakan pakan hasil fermentasi,”pungkasnya.
Reporter : Soleman
Polbangtan Bogor Gelar Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan
Kementan Dorong Perluas Ekspor Produk Unggas Nasional
Perluas Pasar, Indonesia Ekspor Telur Tetas ke Timur Tengah