14 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Gaet Peternak Milenial, Praktekkan Formula Pakan Ternak Organik dari Sumberdaya Lokal

Pelatihan Pakan Organik di Subang | Sumber Foto:Polbangtan Bogor

Sinar Tani, Subang — Peternak Kabupaten Subang seringkali mengeluh kesulitan mendapatkan pakan ternak yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Melihat kenyataan ini, Bussiness Development Service Provider (BDSP) Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) di Subang melakukan pelatihan formulasi pakan ternak sumberdaya lokal, berkolaborasi dengan Program CSR dari PT Pertamina EP dan IPB untuk melatih para petani dan peternak muda. 

“Tujuan dari pelatihan formulasi pakan ternak organik ini adalah untuk menfaatkan sumber daya local yang tersedia di Desa Pringkasap. Pelatihan ini dihadiri oleh kelompok ternak Sa’urus Farm, peternak milenial, Asosiasi Peternak Rakyat Unggas Lokal Indonesia (APRULI), pemerintah desa, UPTD Pengelolaan pertanian kecamatan pabuaran dan BPP Kecamatan Pabuaran,” ungkap Ketua P4S Agrospora yang menjadi lokasi BDSP YESS Program Kabupaten Subang.

Dedi menambahkan, hingga saat ini, permasalahan peternak adalah harga pakan semakin tinggi. Harapannya setelah pelatihan ini, peternak dapat membuat pakan berkualitas dengan harga relative lebih rendah sehingga profit peternak bisa semakin tinggi. “Melalui program Garasi Organik yang berusaha memperbaiki struktur kesehatan lingkungan dan pakan ternak melalui peternakan organik, PEP Subang Field mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 12 terkait konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan SDGs 3 dalam mewujudkan kondisi kehidupan sehat dan sejahtera,” tuturnya.

Menggaet Kelompok Ternak Sa’urus Farm yang menjadi kelompok dampingan PT Pertamina EP dalam Pengembangan Peternak Unggas Lokal dalam program Garasi Organik (Integrasi Peternakan Organik) dan narasumber dari Institut Pertanian Bogor, Dr Ir Heri Ahmad Sukira, M.sc Agr, peternak milenial diajak memanfaatkan sumberdaya lokal untuk diformulasikan menjadi pakan ternak bermutu.

Salah satu anggota Sa’urus Farm, Taufik, potensi sumberdaya alam yang ada di Desa Pringkasap, cukup mendukung untuk mensuplai komposisi dasar dari bahan pakan ternak. Potensi sumber daya alam seperti daun kelor, gaplek, daun singkong dan dedak (sisa penggilingan padi), ketersediannya cukup melimpah di Desa Pringkasap. “Di Desa kami ini, banyak petani yang menanam singkong, apalagi daun singkong ini, tidak pernah termanfaatkan. Selain itu, di sini banyak juga petani padi, yang mana dedak dari sisa penggilingan padi juga tidka termanfaatkan secara maksimal,” tuturnya.

Ketua Kelompok Sa’urus Farm, Usep menambahkan,  Sa’urus farm telah memanfaatkan sampah organik menjadi pakan maggot. Maggot-maggot ini dijadikan sebagai salah satu dari komposisi pakan pellet ternak dan mengidentifikasi bahan lain sebagai sumber bahan baku pakan. “Kita juga telah memiliki mesin-mesin pembuat pakan ternak, dan kalau produksi ini berjalan dengan lancar, tentu peternak disini tidak akan lagi butuh modal besar untuk kebutuhan pakan ternak mereka,” tuturnya.

Metode pelatihan diisi pemaparan materi, diskusi dan praktek terkait kandungan ransum yang dibutuhkan oleh ternak dan bahan apa saja yang dapat digunakan untuk formulasi pakan.

Praktek pertama dilatih untuk mengekstrak daun kelor dengan menggunakan gula merah. Hasil ekstraksi ini akan digunakan sebagai campuran dalam formulasi pakan atau bisa juga di gunakan sebagai pupuk cair pada fase vegetatir untuk padi organik.  Kemudian praktek selanjutnya adalah mencampurkan semua bahan yang telah ditakar dan telah dihaluskan kedalam mesin mixer dan dicetak menggunakan mesin pellet.

Head of Comrell & CID Pertamina Zona 7, Wazirul Lutfi mendukung penuh kegiatan pelatihan formulasi pakan ternak organik, Kegiatan ini menjadi sarana peningkatan kapasitas bagi kelompok untuk menambah keilmuan dibidang pakan ternak, sehingga potensi dan sumberdaya yang ada terserap dan termanfaatkan dengan baik, dan peningkatan ekonomi pun akan terjadi.Bahkan mesin perlengkapan untuk pembuatan pakan disupport oleh PT Pertamina EP yaitu mesin mixer, mesin hammermill, mesin penepung dan juga mesin pencetak pellet.

Pelatihan yang dilakukan oleh P4S Pringkasap sebagai BDSP YESS Program di Kabupaten Subang ini sejalan dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang meyakini  kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini,” jelas Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” papar Prof. Dedi

Reporter : Dedi Mulyadi
Sumber : Polbangtan Bogor

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini