22 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Lindungi Ternak, Jawa Tengah Distribusi 40.000 Dosis Vaksin PMK

Lindungi Ternak, Jawa Tengah Distribusi 40.000 Dosis Vaksin PMK

Sinar Tani, Semarang — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah baru saja mendistribusikan 40.000 dosis vaksin APTHOVET PMK produksi Pusvetma Surabaya. Dalam waktu dua hari, yakni 14 dan 15 Januari 2025, seluruh vaksin telah tersalurkan ke 17 kabupaten dan kota di wilayah tersebut.

“Pada hari pertama, vaksin untuk 17 kabupaten dan kota sudah tersalurkan. Kami berharap distribusi selesai seluruhnya hari ini,” ujar Djoko Asmoro dari Lab Kesehatan Hewan Sematang.

Posko yang berlokasi di lantai 1 Kantor Disnakkeswan, Tarubudaya, Ungaran dan buka sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WIB ini bersedia menunggu petugas yang masih dalam perjalanan hingga semua vaksin terdistribusi.

Distribusi vaksin dilakukan sesuai prosedur teknis ketat. “Kami memastikan vaksin tetap terjaga pada suhu 2ºC hingga 8ºC selama proses distribusi,” kata drh. Edy Dharma.

Vaksin disimpan di cold room bersuhu 2ºC hingga 8ºC, dengan pengambilan menggunakan box vaksin berisi es untuk menjaga stabilitas suhu. Petugas yang mengambil vaksin harus menghadapi tantangan berada di ruang dingin saat menghitung jatah botol vaksin. Bila suhu ruangan naik di atas 8ºC, alarm akan berbunyi sebagai peringatan.

Dinas Keswan Jateng Terima Vaksin

Dinanti Peternak

Plt. Kepala Disnakkeswan Jawa Tengah, Ign. Hariyanta Nugraha, SP, MSi, turut mengawasi penyaluran vaksin tahap pertama ini. “Kami menerima bantuan 40.000 dosis vaksin berikut perlengkapan seperti pipet dan jarum suntik dari Kementerian Pertanian. Ini adalah bagian dari 400.000 dosis yang direncanakan untuk Jawa Tengah sepanjang tahun 2025,” jelasnya.

Vaksin ini sangat dinantikan peternak sebagai upaya mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),yang sejak Desember 2024 kembali menyerang ternak di Jawa Tengah.

Hingga 12 Januari 2025, kasus PMK tercatat masih menyisakan 3.248 ternak sapi. Dari total 3.958 kasus, 482 sapi berhasil sembuh, sementara 243 ekor lainnya harus dipotong paksa atau mati.

Baca Juga :  Kawal PAT, Penyuluh Pertanian Jawa Tengah Siap

Prosedur dan Syarat Vaksinasi

Penyebaran Vaksin PMK Jateng

Hariyanta juga mengingatkan bahwa vaksinasi harus dilakukan sesuai persyaratan teknis agar aman dan efektif. “Kami tidak hanya mendistribusikan vaksin, tetapi juga memberikan arahan teknis kepada petugas di lapangan agar pelaksanaannya optimal,” ungkapnya.

Sapi yang akan divaksinasi harus dalam kondisi sehat, tanpa demam, dan tidak menunjukkan gejala klinis PMK seperti lepuh di mulut atau kaki. Anak sapi dapat divaksinasi mulai usia dua minggu, sementara sapi betina bunting aman menerima vaksin jika sudah memasuki trimester kedua atau ketiga.

Namun, sapi yang baru mengalami stres akibat transportasi atau pergantian lingkungan dianjurkan untuk beristirahat terlebih dahulu sebelum divaksinasi. Selain itu, sapi di daerah berisiko tinggi seperti zona endemik menjadi prioritas utama vaksinasi.

Dengan prosedur distribusi dan vaksinasi yang ketat, pemerintah berharap dapat segera mengendalikan penyebaran PMK di Jawa Tengah. Hotline Posko PMK, 0851 3509 7990, juga disediakan untuk mendukung koordinasi dan konsultasi lebih lanjut. Bagi para peternak, keberadaan vaksin ini menjadi harapan besar untuk melindungi ternak dan memastikan keberlangsungan usaha mereka di tengah ancaman wabah.

“Melalui kerjasama yang solid antara pemerintah, petugas, dan peternak, kami optimis penyebaran PMK dapat dibendung,” tutup Hariyanta dengan penuh harapan. Dengan langkah kolektif ini, Jawa Tengah optimis dapat memperkuat ketahanan sektor peternakan di masa depan.

Reporter : Djoko W

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini