Sinar Tani, Hanoi — Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, berhasil menarik minat Vietnam untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam sektor peternakan sapi. Dalam kunjungan resmi ke Vietnam pada Rabu, 25 Juli 2024, Amran bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian Vietnam dan sejumlah pengusaha.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang berupaya keras untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak sapi guna memenuhi kebutuhan pangan dalam program pemerintahan berikutnya, yang meliputi penyediaan makan siang bergizi dan minum susu gratis bagi anak sekolah.
“Kami bekerja secara intensif untuk meningkatkan produksi daging sapi dan susu domestik melalui pengembangan industri perbibitan sapi dan meningkatkan kapasitas peternak,” ujar Amran.
Amran menyebutkan bahwa Indonesia dan Vietnam telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di bidang pertanian pada 19 Mei lalu. Salah satu fokus utama dari MoU ini adalah promosi investasi dan perdagangan di sektor pertanian antara kedua negara.
“Saya meyakini bahwa pemerintah kedua negara akan mendorong dan memfasilitasi kerjasama investasi dan perdagangan antara Indonesia dan Vietnam,” ungkap Amran.
Amran juga mengungkapkan bahwa Indonesia bercita-cita menjadi pemasok pangan global pada tahun 2033. Untuk mencapai tujuan tersebut, peningkatan produksi pangan sangat penting.
“Kami berusaha keras untuk mengurangi kebutuhan impor yang sempat meningkat akibat fenomena El Nino. Indonesia akan segera kembali mencapai swasembada pangan demi kebutuhan 278 juta penduduk Indonesia,” tegas Amran.
Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Phung Dec Tien, menyambut baik kedatangan Amran ke Vietnam. Ia menghargai perhatian besar pemerintah Indonesia terhadap sektor pertanian, termasuk upaya penyediaan kebutuhan susu dari dalam negeri. Menurutnya, pengembangan peternakan sapi perah di Vietnam juga menghadapi banyak tantangan di masa lalu.
“Dengan pengembangan industri perbibitan dan penggunaan teknologi yang tepat, peternakan sapi perah kami bisa berkembang dengan baik,” kata Phung Dec.
Dia pun optimistis bahwa kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam peternakan sapi perah akan berdampak positif pada produksi dan konsumsi susu di Indonesia.
“Susu sangat baik bagi nutrisi anak-anak sehingga fisik mereka pun akan berkembang dengan baik,” tutur Phung Dec.
Salah satu pengusaha yang ditemui oleh Amran adalah Pendiri dan Ketua TH Group, Madam Thai Huong. Pengusaha berpengaruh di Vietnam tersebut menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia.
Madam Thai Huong membuka peluang untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di bidang peternakan sapi perah dan industri susu. Ia bahkan menyampaikan apresiasinya kepada Presiden RI terpilih yang telah memberikan perhatian besar terhadap kesehatan dan kebutuhan nutrisi anak-anak di Indonesia.
“Saya merasa sangat tersentuh. Saya sudah sampaikan kepada Duta Besar, bahwa kita harus membantu pemerintah Indonesia dalam mewujudkan program tersebut,” jelasnya.
Madam Thai Huong menekankan pentingnya target usia yang tepat dalam Program Susu Sekolah agar berhasil. “Dari hasil penelitian yang kami pelajari, target untuk program ini sebaiknya anak-anak usia 2 – 12 tahun,” jelasnya.
Lebih lanjut Madam Thai Huong juga menyebutkan bahwa Indonesia sangat beruntung karena pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar dan menyediakan anggaran khusus untuk program makan siang gratis bagi murid sekolah. Sementara di Vietnam, diperlukan kerja sama dengan orang tua atau pemanfaatan dana dari perusahaan swasta agar program makan bergizi dan susu bagi anak-anak sekolah bisa berjalan.
“Dengan model seperti itu, kami menghadapi banyak tantangan di lapangan dalam mewujudkan program ini,” ungkapnya.
Dengan semangat kerjasama dan inovasi, Madam Thai Huong dan TH Group menyatakan siap mendukung upaya peningkatan kesehatan dan gizi anak-anak di Indonesia.
“Kami akan secepatnya berkunjung ke Indonesia dan mengajak tim kami untuk melakukan survei lokasi,” pungkasnya.
Baca juga
Cegah Wabah PMK, Polbangtan Kementan Terapkan Biosecurity Super Ketat
Aksi Nyata Mahasiswa Polbangtan Kementan Lawan PMK Lewat One Day One Impact
Aku Maron, Ayam Kampung Unggul Inovasi BBPTT Jateng