Sinar Tani, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menggelar seminar nasional bertajuk “Studi Pemetaan Ketersediaan dan Kebutuhan Produk Peternakan di Indonesia Tahun 2025-2035”.
Acara yang merupakan hasil kolaborasi Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dan PRISMA ini menjadi langkah penting dalam perumusan Peta Jalan Pembangunan Peternakan Indonesia 2025-2035,
Dirjen PKH, Agung Suganda, menjelaskan bahwa hasil kajian ini diharapkan menjadi pedoman utama dalam mempercepat ketersediaan produk peternakan, seperti daging, susu, dan telur, demi mendukung program Makan Bergizi Gratis dan mencapai swasembada pangan.
“Dengan peningkatan pasokan ini, kita bisa menekan angka stunting yang hingga kini masih menjadi tantangan bagi bangsa,” jelas Agung.
Dukungan internasional turut hadir melalui Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Australia di Jakarta Sophie Roden. Sophie menyambut positif hasil kajian ini dan menekankan bahwa pemetaan kebutuhan pasar yang tepat akan menjadi fondasi bagi pembangunan peternakan Indonesia yang berkelanjutan.
“Semoga hasil kajian ini membantu Indonesia dalam menyelaraskan pasokan dengan permintaan, sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan jangka panjang industri peternakan,” ucap Sophie.
Senada dengan itu, Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas, Jarot Indarto, menggarisbawahi pentingnya ketahanan pangan nasional yang berfokus pada sumber daya lokal. “Ketahanan pangan dimulai dari pemberdayaan pangan lokal dan penguatan sistem pangan yang mengedepankan nutrisi,” tutur Jarot.
Menurutnya, ketahanan pangan ini akan mendukung prioritas pembangunan nasional, termasuk dalam pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan, Ali Agus, menambahkan bahwa potensi besar pasar dalam negeri akan menarik minat investasi, terutama untuk meningkatkan ketersediaan daging dan susu sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2025.
“Dengan kolaborasi lintas sektor, kami optimis bahwa target ketahanan pangan dan kesejahteraan ini akan tercapai secara berkelanjutan,” tutup Ali.
Reporter : Echa
Cegah Jembrana di Sultra Meluas, Kementan Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak
JAPFA Ekspor 460.800 Telur Tetas ke UEA
Polbangtan Bogor Gelar Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan