Sinar Tani, Blitar — Petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban di Kota Blitar menemukan situasi yang mengkhawatirkan ketika mereka menemukan ratusan ekor ternak terkena penyakit cacing hati. Kejadian ini terjadi saat hewan-hewan tersebut disiapkan untuk dijadikan hewan kurban pada perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 1445 H atau 2024 M.
Menurut Dewi Masitoh, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, pada hari pertama pemantauan, pihaknya berhasil mengidentifikasi 128 ekor sapi dan 88 ekor kambing yang positif terinfeksi penyakit cacing hati.
Menanggapi temuan ini, petugas langsung memberikan instruksi kepada panitia penyembelihan agar bagian hati hewan kurban yang terkena penyakit segera dibuang, sementara dagingnya masih aman untuk dikonsumsi.
“Bagian hati hewan kurban yang terkena penyakit cacing hati kami minta untuk dibuang, namun dagingnya tetap aman untuk dikonsumsi,” ujar Dewi saat memberikan keterangan Selasa (18/06).
Tidak hanya itu, pihak DKPP Kota Blitar juga mencatat bahwa ada hewan kurban lainnya yang mengalami kondisi kesehatan yang tidak memadai, seperti terkena radang paru-paru.
Dewi menjelaskan bahwa terdapat dua ekor sapi dan 21 ekor kambing yang ditemukan menderita radang paru-paru selama proses pemeriksaan.
Lebih lanjut, pada hari pertama pemantauan penyembelihan hewan kurban, total 380 ekor sapi, 1.199 ekor kambing, dan 11 ekor domba telah diserahkan untuk disembelih.
Hal ini menunjukkan tingginya aktivitas kurban di Kota Blitar, namun juga menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan yang cermat untuk mencegah penyebaran penyakit kepada masyarakat yang akan mengonsumsi daging kurban.
Dewi juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap kesehatan hewan kurban selama proses penyembelihan, termasuk dalam menghadapi potensi masalah kesehatan lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan.
Upaya ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan publik selama perayaan Idul Adha berlangsung di Kota Blitar.
Mengenal Cacing Hati
Untuk diketahui, Cacing hati pada daging hewan kurban merupakan masalah serius yang dapat mengancam kesehatan manusia.
Cacing hati, atau Fasciola hepatica, adalah parasit yang biasanya menyerang hati hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Parasit ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi daging yang belum dimasak dengan baik atau telah terkontaminasi oleh telur cacing hati.
Cacing hati memiliki siklus hidup yang kompleks dan dimulai dengan telur cacing hati yang dilepaskan ke lingkungan dengan tinja hewan dapat berkembang menjadi larva yang disebut mirasidium.
Mirasidium ini akan menempel pada tanaman air atau rumput yang ada di sekitar sumber air.
Jika hewan ternak memakan tanaman atau rumput yang terkontaminasi, mirasidium ini akan berkembang menjadi bentuk cacing yang lebih matang di dalam hati hewan tersebut.
Ketika manusia mengonsumsi daging yang terinfeksi cacing hati, larva cacing hati ini dapat menembus usus dan bergerak melalui pembuluh darah ke hati.
Di hati, cacing hati akan tumbuh dan berkembang biak, menyebabkan kerusakan pada jaringan hati serta gejala klinis seperti nyeri perut, mual, muntah, dan kelelahan.
Dalam kasus yang parah, infeksi cacing hati dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan fungsi hati, ikterus, atau penyumbatan saluran empedu.
Penting untuk memastikan bahwa daging hewan kurban diproses dengan baik dan dimasak hingga matang untuk menghindari risiko infeksi cacing hati.
Pengolahan yang tepat akan membunuh larva cacing hati dan memastikan daging aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik juga merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran telur cacing hati di lingkungan sekitar.
Dalam konteks perayaan Idul Adha di mana ribuan hewan kurban disembelih, pengawasan ketat dan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban sangatlah penting.
Upaya ini tidak hanya untuk memastikan kepatuhan terhadap aspek keagamaan, tetapi juga untuk menjaga kesehatan dan keselamatan umat Muslim yang merayakan Idul Adha.
Dengan perhatian yang cermat terhadap proses penyembelihan dan penanganan daging kurban, kita dapat meminimalkan risiko penyebaran penyakit seperti cacing hati dan memastikan keberhasilan perayaan ini secara aman dan sehat.
Jawara 2029, Strategi Kementan Eliminasi Rabies di Jawa
Jadi Tuan Rumah HATN 2024, Solo Siapkan Pesta Ayam dan Telur
Vaksinasi Rabies Gratis di Bogor, Lindungi Hewan Kesayangan, Jaga Kesehatan Masyarakat