Sinar Tani, Aceh Tamiang — Tim Dosen Universitas Samudra melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengembangan Agrowisata mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Benua Raja Rantau Aceh Tamiang, mulai bulan Juli sampai September 2022. Tim terdiri dari Dr. Rini Mastuti dari Program Studi Agribisnis dan Dr. Muhammad Fuad dari Prodi Manajemen. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk melihat respon dari masyarakat terhadap keberadaan usaha ternak kambing ETAWA serta potensinya untuk dikembangkan menjadi agrowisata.
Peternakan kambing rakyat di Kabupaten Aceh Tamiang ternyata memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah kawasan Agrowisata. “Agrowisata mempunyai peran penting untuk menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan secara bekelanjutan. Melalui agrowisata masyarakat akan dikenalkan dengan pertanian dengan cara yang menyenangkan sehingga mereka mengetahui, memahami dan tertarik untuk mengembangkan pertanian yang berimbas pada tersedianya pangan untuk menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan,” sebut Ketua Tim Peneliti Rini Mastuti.
Usaha ternak kambing milik Bapak Suyetno telah berjalan lebih dari 10 tahun. Jatuh bangun usaha telah dilalui oleh pemilik usaha, termasuk menghadapi wabah covid tahun 2019-2020 dimana populasi kambing yang sebelumnya 500 ekor berkurang menjadi 300 ekor, karena menyesuaikan dengan permintaan pasar. Sejak pertengahan tahun 2021 usaha ternak kambing ETAWA disamping menjual susu dan kambing juga mulai dijadikan lokasi untuk edukasi bagi siswa sekolah.
“Usaha peternakan kambing dan domba milik kelompok Etawa di Desa Benua Raja, Rantau, Aceh Tamiang telah sering dikunjungi oleh siswa-siswa dari sekolah yang berada disekitar lokasi usaha ternak, untuk berwisata sambil menambah pengetahuan tentang ternak kambing dan domba,” tambahnya.
Karenanya, usaha ternak kambing ini sangat bermanfaat sebagai wadah pembelajaran atau edukasi bagi masyarakat terutama dari dunia akademis seperti siswa-siswa dari jenjang playgroup sampai jenjang sekolah menengah atas. Dengan mengenal dan belajar secara langsung di lapangan tentang ternak kambing dan hal-hal lain yang terkait diharapkan tumbuh pemahaman, kesukaan dan rasa menyukai dunia ternak dari para siswa.
Menggunakan metode observasi dan wawancara dan menggunakan alat bantu kuisioner, Tim Peneliti dari Unsam mengambil sampel masyarakat dari siswa sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Selanjunya peternak kambing, pekerja di kandang kambing, serta beberapa reponden kunci yang memahami tentang usaha ternak kambing dan prospek pengembangannya.
Baca juga
Cegah Wabah PMK, Polbangtan Kementan Terapkan Biosecurity Super Ketat
Aksi Nyata Mahasiswa Polbangtan Kementan Lawan PMK Lewat One Day One Impact
Aku Maron, Ayam Kampung Unggul Inovasi BBPTT Jateng