Sinar Tani, Jakarta— Kemitraan antara Kementerian Pertanian dan IFAD sudah berjalan 40 tahun. Kemitraan ini yang difokuskan mengakselerasi petani skala kecil dan masyarakat pedesaan ini guna menjamin penghidupan yang layak melalui sektor pertanian.
Sejak tahun 1980, IFAD telah membiayai 21 program dan proyek pembangunan pedesaan di Indonesia. IFAD juga mendukung penyusunan Indonesia’s Vision 2045 dan Medium-Term Development Plan 2020- 2024. Kerjasama Indonesia – IFAD telah berlangsung selama 40 tahun dalam mendukung investasi di daerah pedesaan. Dan lebih dari 3,9 juta rumah tangga pedesaan yang miskin, terpencil dan kurang beruntung telah memperoleh manfaat dari kemitraan IFAD dengan Indonesia.
Presiden IFAD, Alvaro Lario mengatakan, IFAD merupakan badan khusus PBB yang difokuskan menangani pembiayaan pembangunan pertanian. IFAD terus mempromosikan pertanian dan perikanan skala kecil di Indonesia yang produktif, kompetitif dan bernilai tinggi, dan memastikan investasi publik yang efektif di daerah pedesaan guna meningkatkan ketahanan petani dalam menghadapi tantangan sektor pertanian.
“Melalui program antara Indonesia dan IFAD akan meningkatkan ketahanan petani skala kecil terhadap guncangan, dengan meningkatkan pertanian produktivitas dan memanfaatkan peluang pasar baru,” tandas Lario saat menerima penghargaan dari Menteri Pertanian RI di Kantor Pusat Kementan, Rabu (16/11).
Lario mengapresiasi penghargaan yang diberikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Pihaknya akan terus mendukung Indonesia untuk membantu petani skala kecil. Apalagi saat ini, petani skala kecil menghadapi berbagai tantangan termasuk harga pangan dan bahan bakar yang bergejolak serta dampak perubahan iklim.
Indonesia saat ini duduk sebagai Dewan Eksekutif IFAD. Proyek READSI, YESS dan UPLANDS adalah tiga dari empat investasi IFAD saat ini di Indonesia. Selain itu, IFAD dan Asian Development Bank juga mendanai bersama proyek Integrated and Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan penghargaan kepada Presiden lembaga internasional The Internasional Fund for Agriculture Develompment (IFAD), Alvaro Lario dalam “Dalam kunjungan Presiden Alvaro yang singkat ini, kami ingin menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kesediaannya untuk turun langsung ke lapangan mengunjungi lokasi proyek-proyek kerja sama IFAD dan Kementerian Pertanian,” katanya.
Dengan ini kata SYL, pihaknya ingin memberikan penghargaan kepada IFAD sebagai bentuk apreasiasi atas dukungan IFAD dalam memberdayakan petani untuk mewujudkan pertanian Indonesia melalui dukungan pembiayaan dan tenaga ahli.
SYL menegaskan sejak tahun 1980, IFAD menjadi mitra strategis dalam akselerasi pencapaian program pembangunan sektor pertanian Indonesia melalui lebih dari 20 proyek untuk penguatan petani kecil di pedesaan.
Dukungan IFAD telah berhasil memberdayakan masyarakat pedesaan khususnya petani kecil (smallholder farmers), termasuk kaum milenial dan perempuan serta komunitas marjinal, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan serta memperbaiki gizi melalui teknologi dan inovasi pertanian yang modern.
“Kami mengapresiasi dukungan IFAD yang berkelanjutan selama ini, termasuk pada keempat proyek yang saat ini dilaksanakan, yaitu proyek READSI, YESS, IPDMIP dan UPLAND,” ucapnya.
Kunjungan ini menurut SYL, mengukuhkan IFAD sebagai mitra pembangunan pilihan bagi Indonesia. “Kita perlu terus memperkuat kerja sama kita, terutama dalam mengatasi tantangan global saat ini, khususnya bagi kaum muda dan perempuan,” katanya.
Reporter : Julian
Kementerian Pertanian Gandeng KPK untuk Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Pemberantasan Korupsi
Sinkronisasi Data Tanaman Pangan se-Kalsel Digelar di Banjarmasin
Bertemu Wamentan Sudaryono, Dubes Australia Sampaikan Komitmen Dukung Swasembada Pangan Indonesia