23 Juni 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Aksi Peduli Petani, Sayuran Segar Serbu Alun-Alun Ungaran

Aksi Peduli Petani, Sayuran Segar Serbu Alun-Alun Ungaran

Sinar Tani, Ungaran— Minggu pagi yang biasanya dipenuhi aktivitas jalan sehat di Alun-Alun “Bung Karno”, Kalrejo, Ungaran, Jawa Tengah, mendadak ramai dengan kerumunan warga. Para ibu-ibu tampak berdesakan di sekitar sebuah truk penuh muatan sayur-mayur.

Mereka datang setelah mendapat kabar bahwa hari itu akan digelar penjualan sayur segar langsung dari petani dengan harga spesial.

Di balik keramaian itu, petugas fungsional Hortikultura dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah, Shafiq Arfianto, bersama timnya sibuk melayani pembeli. “Pembayaran bisa dilakukan tunai atau melalui QRIS,” ujar Shafiq sambil tersenyum.

Shafiq menambahkan satu paket sayuran berisi cabai 1 kg, kobis 2 kg, wortel 1 kg, dan terong 0,5 kg, hanya dijual Rp 10.000. Sebanyak 1.000 paket sayuran disiapkan hari itu untuk memenuhi kebutuhan warga.

Kegiatan bertajuk “Aksi Peduli Petani – Belanja Sayuran Petani” ini merupakan yang kelima kalinya digelar Distanbun, setelah sukses besar di beberapa lokasi lain, termasuk Car Free Day Salatiga dan Surakarta, serta Alun-Alun Rembang. Dalam lima acara tersebut, total 3.700 paket sayuran telah terjual.

“Kami telah mendistribusikan kobis sebanyak 7,4 ton, tomat 3,7 ton, wortel 3,7 ton, cabai keriting 740 kg, dan terong ungu 1,8 ton,” jelas Shafiq.

Ir. Ani Mulyani, Kepala Bidang Hortikultura Distanbun Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya pemerintah untuk membantu petani yang terpuruk akibat harga sayuran yang jatuh.

“Harga cabai di Kecamatan Wedarijaksa, Pati, sempat merosot hingga Rp 4.000 per kg, sementara kobis di sentra produksi hanya dihargai Rp 300-500 per kg,” ungkap Ani.

Untuk mengatasi masalah ini, Distanbun bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Semarang membeli sayuran langsung dari petani dengan harga lebih baik. Sebagai contoh, cabai dibeli seharga Rp 10.000 per kg dan kobis Rp 1.500 per kg, jauh di atas harga pasar yang sangat rendah.

Baca Juga :  Aksi Tanam Pohon, Kabupaten Maros Peringati Hari Bumi

“BI berperan penting dalam menjaga stabilitas harga komoditas pertanian, baik ketika harga melonjak maupun saat harga anjlok,” tambah Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto.

Program ini bertujuan untuk melindungi produsen dan konsumen, sekaligus mencegah inflasi atau deflasi berlebihan. Dalam kegiatan ini, BI juga memberikan subsidi untuk membantu petani dan konsumen.

Satu paket sayuran yang dibeli dari petani seharga Rp 20.000, dijual kepada masyarakat hanya Rp 10.000. Seluruh hasil penjualan kemudian disumbangkan ke lembaga sosial.

Bagi para petani, program ini memberikan angin segar. Ketua Kelompok Tani “Maju Jaya” dari Desa Ngurensiti, Pati, Widarso mengungkapkan kegembiraannya. “Kami sangat terbantu. Harga cabai yang sebelumnya hanya Rp 4.000 per kg kini dibeli Rp 10.000 per kg oleh pemerintah,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan Sudarno, salah satu petani cabai dari Magelang. Menurutnya, intervensi ini berhasil mendongkrak harga cabai di pasar, sehingga petani kembali semangat untuk memanen hasil ladang mereka.

Sebelumnya, banyak petani enggan memanen karena biaya panen dan transportasi tidak sebanding dengan harga jual. Kini, dengan pembelian langsung dari pemerintah, para petani bisa kembali tersenyum.

Berkat kerjasama dengan petani lokal dan dukungan dari para “Champion Petani” yang tersebar di seluruh Jawa Tengah, sayuran ini berhasil dibeli langsung dari petani, tanpa melalui tengkulak. Langkah ini semakin memperkuat upaya pemerintah untuk menjaga kesejahteraan petani.

Supriyanto menambahkan, program ini tidak hanya berhasil menjaga stabilitas harga, tetapi juga memulihkan semangat petani untuk terus bertani. “Mereka kini kembali termotivasi untuk bekerja di ladangnya,” pungkasnya.

Dengan aksi peduli ini, warga mendapatkan sayuran segar berkualitas dengan harga terjangkau, sementara para petani kembali optimis menatap masa depan.

Baca Juga :  Empat Komoditas Ungkit NTP Juli 2023

Reporter : Djoko W

 

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini