23 April 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Bencana Banjir Jawa Tengah, Rendam 23 Ribu Ha Sawah

Bencana Banjir Jawa Tengah, Rendam 23 Ribu Ha Sawah

Sinar Tani, Semarang — Banjir yang melanda beberapa kabupaten di Jawa Tengah sangat memukul para petani disana. Akibat banjir, tercatat sekitar 23 ribu Ha Sawah di Jawa Tengah terendam dan banyak yang gagal panen.

Pagi itu  gerimis dan kabut menyelimuti lahan sawah di kelompok tani Sidosubur desa Talun kecamatan Kayen, Pati, Jawa Tengah. Didampingi PPL Setempat, Supriyanto, para petani bergotong royong, bekerja keras menyelamatkan hasil tanaman padinya

Banjir besar melanda desa Talun, padi yang tinggal menghitung hari panen, terendam banjir. Sehingga petani-petani dengan menggunakan alat yang ada berusaha secepatnya menyabit dan mengangkut ketanggul ditepi sawah.

Nasib malang petani di kelompok tani Sido Subur tidak dialami sendiri. Sampai periode 23 Maret 2024, POPT kecamatan Kayen, Agus Priyadi melaporkan, di desa Talun : dari 519 hektar tanaman padi, 23 hektar tanaman padi siap panen yang berhasil diselamatkan, dengan penurunan hasil lebih kurang 30 %, sedang 324 hektar lainnya gagal panen alias puso. Seluruh kecamatan Kayen tercatat dari 1.816 hektar tanaman padi yang ada, 954 hektar diantaranya terdampak banjir dan 891 hektar dinyatakan gagal panen.

Di Provinsi Jawa Tengah, banjir besar melanda 5 kabupaten di Pantai utara timur. Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mencatat  per 21 Maret 2024, terdapat  23.250 hektar tanaman padi tergenang banjir.  Yaitu di kabupaten Demak seluas 4.533 hektar, kabupaten Kudus 3.468 hektar, kabupaten Pati 7.721 hektardan kabuparen Grobogan 3.917 hektar. Karena bencana banjir tersebut 5.165 hektar diantaranya dinyatakan puso, atau gagal panen.

Kepala BPTPHP Jawa Tengah, Ir. Francisca Herawati Prarastyani, Msi, mengatakan bahwa data banjir merupakan data dinamis, yang dapat berubah setiap saat. Kini seluruh POPT sejawa Tengah, yang dikoordinir pada 7 LPHP  (Laboratorium Pengamatan Hama Dan Penyakit Tanaman) terus melakukan pemantauan dan melaporkan secara periodik.

Baca Juga :  HPPI Luncurkan Mesin Penggerak GX430, Solusi Efisien Petani dan Nelayan Modern

Dilansir dari BBC News, menyatakan bahwa banjir di Demak merupakan banjir terparah sejak 30 tahun terakhir. Sedang Kompas.com mengabarkan bahwa banjir di Jawa Tengah mulai surut. Dari sebelumnya terdampak pada 11 kabupaten/kota, saat ini masih tersisa tiga daerah, yaitu kabupaten  Kudus, Pati, dan Demak.

Sesurutnya banjir di lahan pertanian, pemerintah telah menyiapkan bantuan bagi petani terdampak banjir. Dilansir dari jatengprov.go.id, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, meninjau sawah terdampak banjir di Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan di damping Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.

Dalam kesempatan itu, Sumarno juga menerima anggaran dari Kementerian Pertanian sebesar Rp175 miliar, yang akan digunakan untuk bantuan bagi para petani terdampak banjir di Jawa Tengah.

Bantuan tersebut terdiri atas benih padi untuk lahan seluas 126,7 hektare senilai Rp43,1 miliar, dan benih jagung untuk lahan seluas 146,5 hektare senilai Rp131,9 miliar.

“Nanti Dinas Pertanian yang akan mendistribusikan kepada para petani. Pembagiannya juga bersama Forkopimda,” kata Sumarno.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah Supriyanto,SP,MP, yang ditemui diruang kerjanya menambahkan bahwa, pemerintah daerah dalam hal ini Distanbun telah siap membantu benih bagi seluruh petani yang terdampak banjir se provinsi Jawa Tengah.

“Kalau tahun lalu bantuan kepada petani korban bencana banjir hanya yang masuk kualifikasi puso, sekarang yang tidak pusopun diberi bantuan,” ujarnya.

Menurut Supriyanto, Jawa Tengah mendapat tugas untuk melaksanakan Program Pengamanan Pangan Nasional. Salah satu fasilitasi pada program tersebut adalah bantuan benih padi bagi petani. Jumlah bantuan cukup besar, yaitu kebutuhan benih padi untuk lahan seluas 148.000 hektar.

“Jadi jelas semua lahan yang terdampak banjir pada bulan Maret ini, semua kebutuhan benih akan kami cover” tambahnya.

Baca Juga :  Penguatan Kapasitas Petani Muda dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Melalui Inklusi Keuangan

Satu hal lagi yang perlu mendapat perhatian, bahwa setelah banjir besar ini, akibat pengaruh La Nina justru akan terjadi kemarau panjang . Untuk itu pemerintah pusat telah mengalokasiakan   bantuan pompa air minimal sebanyak 5.000 unit. Bantuan pomp aini akan diberikan kepada kelompok tani padi tadah hujan dan kelompok tani padi berpengairan tapi bermasalah.

“Titik-titik penempatan pompa air sedang disurvey dengan cermat oleh petugas lapangan. Dalam kegiatan ini Dinas Pertanian menjalin kerjasama dengan   petugas Kodam. petugas Kodim dan Babinsa. ,Kerjasama tersebut tertuang dalam MoU yang ditandatangani oleh Kepala-kepala Dinas Pertanian Provisi dengan Aster-aster Kasdam penerima program di Jakarta. Dilanjutkan MoU antara Kepala-kepala Dinas Pertanian Kabupaten dengan Komandan-komandan Kodim se Jawa Tengah di Ungaran, Semarang.

Reporter : Djoko W

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini