13 Januari 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Empat Komoditas Ungkit NTP Juli 2023

Empat Komoditas Ungkit NTP Juli 2023

Panen Padi | Sumber Foto:Dok. Sinta

 Sinar Tani, Jakarta—Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Juli 2023 mencapai 110,64 atau naik sebesar 0,21 persen dibandingkan Juni 2023 yang hanya 104,38.

Kenaikan ini melengkapi daftar panjang tren positif NTP nasional sejak 2021. Diketahui, kenaikan NTP Juli 2023 dipengaruhi empat komoditas unggulan seperti gabah, kelapa sawit, kopi dan kakao.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,34 persen atau lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani (Ib) yang hanya 0,13 persen.

“Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,34 persen,” kata Pudji dalam berita resmi statistik BPS, Selasa, (1/8).

Kenaikan yang sama juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani atau NTUP Juli 2023 yang mencapau 111,41 atau naik 0,27 persen dibandingkan Juni 2023. Kenaikan NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,34 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Pudji mengatakan, peningkatan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik sebesar 1,49 persen. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,52 persen atau lebih tinggi dari kenaikan BPPBM yang mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.

“Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan BPPBM ini untuk sektor tanaman perkebunan rakyat adalah ongkos angkut, cuka getah dan upah menuai atau memanen,” katanya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, pemerintah melalui kementan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan berbagai strategi dan program jangka panjang seperti penyediaan benih unggul, alsintan dan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis pertanian.

Baca Juga :  BPS: Inflasi Januari 2024 Lebih Rendah, Beras Tetap Berperan

“Sebaran KUR pertanian sudah meluas ke berbagai daerah dengan kredit bunga yang sangat rendah. Melalui KUR, para petani dapat mengembangkan skala usahanya dari waktu ke waktu,” jelasnya.

Reporter : Julian

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini