8 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Hadapi Pangan Global, Penyuluh Pertanian Harus Berperan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi | Sumber Foto:BPPSDMP

Jakarta — Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian mengadakan kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional dengan tagline Penyuluh Hebat, Pertanian Kuat, Kamis (06/10). 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada arahannya mengajak para penyuluh pertanian untuk lebih serius dalam menghadapi ancaman krisis pangan global.

“Penyuluh dan jaring-jaring pertanian yang ada sekarang itu harus kerja lebih serius,” ajak Mentan Syahrul pada Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasianal dengan tema “Penyuluh Hebat Pertanian Kuat” di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (6/10/22).

Untuk bekerja lebih serius, Mentan Syahrul, mengajak para penyuluh menerapkan konsep PAKUI alias memiliki perencanaan yang baik, antusias (serius), knowledge, ulet, dan berintegraitas.

“Jadi, konsep PAKUI itu harus mulai jalan setelah ini. Kaulah yang paling tahu yang ada di wilayahmu. Jangan nunggu dan kita sudah di dekatkan teknologi pemberian Tuhan yang luar biasa,” kata Mentan Syahrul.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan pengawalan dan pendampingan penyuluh saat ini lakususi belum cukup, manfaatkan internet of things.

“Pengawalan dan pendampingan penyuluh dilakukan dengan lakususi plus smart farming dan pemanfaatan IT serta alsintan”. ujar Dedi Nursyamsi.

Salahsatu agenda kegiatan pembekalan penyuluhan pertanian nasional yaitu acara talkshow dengan dengan tema peran penyuluh pertanian dalam menghadapi krisis pangan global menghadirkan narasumber Kepala Badan PPSDMP, Ketua KPPN, Ketua Umum KTNA, Ketua Perhiptani.

Pada agenda talkshow, Komisi Penyuluhan Pertanian nasional (KPPN), Bustanul Arifin mengharapkan diperluasnya penguatan fungsi penyuluh untuk ketahanan pangan melalui akses pangan dan pemanfaatan pangan.

“Saat ini KPPN telah ada tim dalam penangganan krisis pangan, sedangkan untuk Kostratani kita melakukan rapat dipropinsi setiap 3 bulan”.jelas Bustanul Arifin.

Baca Juga :  Seruput Kopi Bareng 3 Menteri

Narasumber lainnya Ketua Umum KTNA, Muhammad Yadi sofyan Noor mengatakan bahwa KTNA dan penyuluh tidak dapat dipisahkan.“Adanya perubahan iklim, nelayan yang melaut dapat dengan cepat mengetahuinya begitu juga dengan petani yang ada dilapangan”. ujar ketua umum KTNA.

Perwakilan PERHIPTANI, Fathan A Rasyid mengatakan pemerataan diperlukan, kita membangun kostratani bukan hanya penyuluh saja.“Pendekatan penyuluh dimulai kelompok tani saat ini sudah berjumlah kurang lebih 60 juta-an”.ujar Fathan A Rasyid.

Diharapkan hadirnya talkshow para pemangku kepentingan dan penyuluh pertanian dapat berbagi informasi serta sebagai ajang silaturahmi.

Reporter : HVY
Sumber : BPPSDMP

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini