6 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Hari Widyaiswara, Mentan Minta Tetap Adaptif

Mentan Syahrul Yasin Limpo | Sumber Foto:Dok. Sinta

Sinar Tani, Jakarta—Peringatan Hari Widyaiswara Nasional (HWN) ke-22 dan Hari Ulang Tahun ke-2 Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI), DPP APWI menyelenggarakan kegiatan PITNAS (Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional). Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta masukan perbaikan dalam pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) berpesan kepada widyaiswara agar selalu adaptif dengan dinamika yang terjadi melalui pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi baru, serta terus meningkatkan kompetensi, baik dalam penguasaan materi maupun metoda penyampaiannya.

“Saya minta agar pelatihan yang diberikan dapat mengisi kebutuhan riil sebagai konsekuensi logis dari perkembangan yang terjadi serta harus ikut terlibat dalam decision making process,” katanya seraya memninbta kepada peserta PITNAS untuk memberi masukan dalam rangka rangka membangun sektor pertanian di negeri ini.

Untuk mencapai swasembada pangan 2045 Indonesia harus memiliki produk pertanian yang berkualitas ekspor ditunjang dengan infrastruktur yang memadai, inovasi yang terus berkembang dan didukung SDM Pertanian yang Profesional. Untuk menghasilkan SDM Pertanian yang profesional, kompeten, dan berjiwa enterprener tentu membutuhkan peran Widyaiswara yang memiliki produktivitas tinggi, selalu update dan upgrade terhadap pertanian.

Hal tersebut seperti diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. “Widyaiswara memiliki peran sebagai jembatan inovasi perkembangan pengetahuan dan riset kepada eksekutor pertanian yang meliputi para petani, tenaga teknis, dan stakeholder pertanian,” ujar Dedi.

Melalui serangkaian kegiatan PITNAS dapat memantapkan “Transformasi dan Rebranding” Organisasi Profesi Widyaiswara. PITNAS DPP APWI Tahun 2022 ini, merupakan forum pertemuan ilmiah tertinggi bagi organisasi profesi widyaiswara, sebagai agenda tahunan pelaksanaan program kerja DPP APWI sesuai AD/ART APWI.

Sesuai isu aktual memasuki era society 5.0,  dalam mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, serta digitalisasi yang menjadi bagian penting dari budaya dan peradaban baru manusia modern, PITNAS 2022 mengusung tema “Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara melalui Digitalisasi Pengembangan Kompetensi dalam Mewujudkan ASN Merdeka Belajar untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat – Bangkit Lebih Kuat”.

Dengan subtema Digitalisasi Pengembangan Kompetensi dalam Mewujudkan ASN Merdeka Belajar. Ada dua Tagline. Pertama,  Recover Together – Recover Stronger; Pulih Lebih Cepat – Bangkit Lebih Kuat. Kedua, Widyaiswara Profesional – ASN Ber-AKHLAK.

Tema tersebut selaras dengan perkembangan peranan Indonesia di kancah internasional yang tengah mengemban tugas Presidensi G20. Sesuai dengan isu global paling aktual terkini, Presidensi G20 Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

PITNAS DPP APWI 2022 diharapkan dapat melahirkan berbagai pemikiran yang strategis, serta ide-ide dan gagasan-gagasan besar yang baru dalam upaya meningkatkan peran serta widyaiswara sebagai guru birokrasi untuk ikut serta berperan aktif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Terutama dalam menyambut babak baru, pulih lebih cepat dari pandemi Covid-19. Karenanya Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar berdampak positif dalam upaya pemulihan perekonomian dunia.

Dua narasumber utama dalam kegiatan PITNAS DPP APWI 2022 yakni Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, yang menyampaikan topik: Strategi Kebijakan Fiskal Dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional dan Kesiapan APBN Menghadapi Tantangan Krisis Ekonomi Global dan Pandemi Covid-19”.

Sementara Menteri Pertanian dengan topik: “Peran Sektor Pertanian Dalam Memperkuat Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi Menghadapi Tantangan Krisis Ekonomi Global”.

 

Reporter : Juniawan/ Yeniarta

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini