SINARTANI.CO.ID, BOGOR — Menandai hari Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 1 Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menantang kinerja BSIP dalam standardisasi hilirisasi pertanian.
“BSIP harus lebih baik daripada saat menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang Pertanian) kemarin. PR kita masih banyak di Pertanian ini, terutama di standarisasi hilir Pertanian,” ucap Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam acara Gebyar Agrostandar BSIP, Agrostandar Hebat, Pertanian Maju, Kamis (21/09).
Mentan SYL melanjutkan, banyak komoditas Pertanian Indonesia yang harus distandaridasi. Banyak juga wilayah yang harus diakselerasi agar menghasilkan pertanian berkualitas dan menjadikan industri hilirisasi pangan yang menguntungkan bagi petani.
“BSIP ini gunanya untuk melakukan standarisasi Pertanian, termasuk menjaga hama dan penyakit. Bahkan produk yang mau ekspor dan impor wajib diperiksa standardisasinya oleh BSIP,” jelasnya.
Karena itu, kini tanggung jawab BSIP disebut Mentan SYL lebih luas dan besar daripada sebelumnya ketika berbentuk Balitbang Pertanian. “BSIP tangung jawabnya lebih besar lagi daripada termasuk tanggung jawab hilirisasi. Membuat jamu misalnya untuk kepentingan Dunia,” jelasnya.
Menangapi hal ini, Kepala BSIP Fadjry Djufry mengatakan BSIP akan terus meningkatkan kinerjanya, terutama dalam standardisasi hilir Pertanian. “BSIP akan cek seluruh produk terkait Mutu setelah masuk dari Hulu hingga hilir dengan standardisasi yang telah ditetapkan,”ungkapnya.
Fadjry Djufry menceritakan, sejak diberikan mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022, BSIP telah bekerja keras dalam koordinasi, formulasi, dan penerapan standar instrumen pertanian yang kritis.
Dalam setahun pertama, BSIP telah aktif dalam berbagai kegiatan strategis, termasuk penyusunan Rancangan Standar Instrumen Pertanian (RSNI3), diseminasi hasil standarisasi, produksi instrumen pertanian yang terstandar, serta memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
BSIP juga telah aktif dalam berbagai Komite Teknis yang berfokus pada berbagai aspek pertanian, dari tanaman pangan hingga kesehatan hewan.
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Fadjry Djufry, menegaskan komitmen mereka untuk terus meningkatkan kualitas layanan kepada pemangku kepentingan guna mendukung pertanian Indonesia.
Tahun pertama BSIP lebih banyak berfokus pada memperkuat sumber daya manusia internal dan memperkenalkan diri kepada pemangku kepentingan. Kini, BSIP siap untuk menghadirkan standar instrumen pertanian yang lebih baik kepada masyarakat.
Kehadiran BSIP di lingkungan Kota Bogor pun diapresiasi oleh Walikota Bogor, Bima Arya. Menurutnya, BSIP semenjak menjadi Balitbang Pertanian telah memberikan pelayanan terbaik bagi petani di Kota Bogor.
“Sudah banyak yang BSIP berikan, mulai dari bantuan alsintan, bantuan sapi, kambing, ayam, hingga Bimbingan teknis untuk petani Kota Bogor,” sebutnya.
Mempererat kemitraan dengan BSIP, Bima Arya mengaku akan meningkatkan kerjasama urban farming untuk warga Kota Bogor.
Kementerian Pertanian Gandeng KPK untuk Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Pemberantasan Korupsi
Sinkronisasi Data Tanaman Pangan se-Kalsel Digelar di Banjarmasin
Bertemu Wamentan Sudaryono, Dubes Australia Sampaikan Komitmen Dukung Swasembada Pangan Indonesia