Sinar Tani, Qatar—Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjamin kemudahan investasi bagi pemerintah Qatar yang ingin menanamkan modalnya pada sektor pertanian dan peternakan. Hal tersebut disampaikan saat menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Kotapraja dan Lingkungan Hidup Qatar, Abdulla Bin Abdulaziz Bin Turki Al Subaie.
Bagi SYL, selama ini Qatar memiliki peranan yang sangat penting dalam menguatkan ekonomi Indonesia, terutama pembangunan jaringan pasar non-tradisional pertanian Indonesia. “Dengan kemudahan ini, Qatar dapat memanfaatkan berbagai skema investasi pengembangan komoditas pertanian sebagai penopang kebutuhan pangan dan pasokan industri berbasis pertanian,” ujar SYL, Kamis (13/10).
Sejalan dengan hal itu, Qatar langsung menyambut baik tawaran Indonesia. Mereka bahkan siap membangun industri pengolahan susu berskala besar. SYL menilai, kerjasama ini merupakan kesempatan yang baik bagi peningkatan nilai investasi di dalam negeri.
“Pembangunan peternakan sapi perah yang terintegrasi dengan pabrik susu berskala besar tentunya dapat memberikan peluang bagi pengembangan industri susu nasional. Apalagi kebutuhan susu kita masih dipenuhi impor. Sebab susu yang diproduksi di dalam negeri hanya mampu berkontribusi kurang lebih 20 persen,” katanya.
Disisi lain, SYL optimis Indonesia dapat menjadi salah satu pemasok produk pangan terbaik ke Qatar mengingat secara struktur tarif, hampir sebagian besar produk pertanian di Qatar sudah rendah. Berdasarkan informasi, tarif bea masuk (TBM) produk pertanian di Qatar yang sudah 0 persen berjumlah 170 pos tarif (HS 2017-6 digit).
Adapun beberapa kelompok produk pertanian tersebut diantaranya binatang hidup, daging, umbi-umbian, buah, sayuran dan produk perkebunan seperti kopi, teh, gula serta produk tanaman pangan seperti gandum, beras dan jagung. “Indonesia juga memiliki potensi yang sangat baik untuk mengisi pasar produk olahan unggas di Qatar karena sudah memiliki status kesehatan hewan dan akreditasi standar rumah potong hewan yang baik,” katanya.
Sebagai data, neraca perdagangan Indonesia ke Qatar mengalami surplus sebesar USD 10, 02 juta pada 2021. Angka tersebut masih bisa dioptimalkan mengingat potensi perdagangan produk pertanian Indonesia-Qatar masih terbuka lebar.
Sementara itu, ekspor utama komoditas pertanian Indonesia ke Qatar diantaranya meliputi obat hewan (3,77 juta dollar AS), kelapa sawit (1,81 juta dollar AS), kelapa (1,82 juta dollar AS), kakao (756.520 dollar AS), pakan hewan (340.290 dollar AS), pisang (352.280 dollar AS), dan nenas (276.550 dollar AS).
“Saya kira dengan usaha maksimal serta dukungan dari KBRI Doha, Indonesia siap untuk menjadi salah satu mitra utama Qatar sebagai pemasok komoditas pangan dan industri berbasis pertanian,” jelasnya.
Reporter : Julian
Kementerian Pertanian Gandeng KPK untuk Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Pemberantasan Korupsi
Sinkronisasi Data Tanaman Pangan se-Kalsel Digelar di Banjarmasin
Bertemu Wamentan Sudaryono, Dubes Australia Sampaikan Komitmen Dukung Swasembada Pangan Indonesia