Sinar Tani, Jakarta—Perjalanan panjang selama 54 tahun telah ditempuh Tabloid Sinar Tani menemani penyuluh dan petani. Menengok sejarahnya berdirinya Tabloid Sinar Tani, tidak lepas dari kebijakan Kementerian Pertanian yang mengangkat penyuluh pertanian lapangan (PPL) pada tahun 1970.
Menteri Pertanian, Toyib Hadiwijaya saat itu menyadari pada awal REPELITA I, kondisi aparat pertanian, baik kualitas dan kuantitas masih sangat kurang, baik pengetahuan dan teknologi pertanian masih terbatas. Begitu juga kelembagaan petani-nelayan belum terbentuk dan penyuluhan belum berkembang.
Dalam rangka Improvement and Strengthening of Agricultureal Extension Activities pada tahun 1970, Menteri Pertanian mengangkat secara besar-besaran PPL yang berperan sebagai ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Bersamaan dengan itu diterbitkan surat kabar Sinar Jaya (Sinar Tani,red) sebagai bahan informasi bagi PPL.
Pimpinan Departemen Pertanian saat itu (Kementerian Pertanian) melihat pentingnya media massa khusus pertanian menjadi bahan bacaan untuk penyuluh pertanian. Akhirnya Surat Kabar bernama “SINAR DJAJA” diluncurkan pada 29 Agustus 1970. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Sinar Tani. Namun pada 2 April 1986 nama “SINAR DJAJA” berganti menjadi “SINAR TANI”
Dengan demikian, penyuluh pertanian dan Sinar Tani merupakan dua serangkai utuh, karena lahir hampir bersamaan waktunya. Bahkan dalam tugasnya, PPL selalu dibekali dengan bahan informasi dari Sinar Tani.
Sebagai dua serangkai, Tabloid Sinar Tani dan PPL saling mendukung dan saling mengisi, karena keduanya saling membutuhkan. Bahkan tabloid ini kemudian menjadi poros atau sumbu penghubung antara aparat (kebijakan), peneliti (teknologi/inovasi), PPL dan petani.
Prof. Dedi Nursyamsi saat menjabat Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian sempat melontarkan ungkapan, membaca Tabloid Sinar Tani bukan hanya sarapan penyuluh, tapi juga bagian menu 4 sehat 5 sempurna. Dengan terus berkembangannya media massa, meski tidak mudah menjangkau ke pembaca di seluruh pelosok Tanah Air, Sinar Tani berupaya menemani penyuluh dan petani.
Setidaknya ada dua tugas utama Sinar Tani. Pertama, memperkuat dan memperlancar arus informasi hasil-hasil penelitian pertanian, berupa teknologi baru sampai ke konsumen yaitu petanimelalui penyuluh pertanian. Kedua, menyampaikan berbagai informasi mengenai kebijakan pemerintah kepada penyuluh untuk disampaikan ke petani.
Sejalan dengan itu, Tabloid Sinar Tani menjadi penyedia bahan informasi mengenai petunjuk intensifikasi dan kebijakan pembangunan pertanian. Bahan informasi tersebut untuk mendukung tugas sekaligus mengasah kemampuan penyuluh pertanian yang menjadi ujung tombak pembangunan pertanian di pedesaan.
Sinar Tani telah menempuh perjalanan panjang dari Pemerintah Orde Baru, Presiden Soeharto hingga kini memasuki Presiden Terpilih Prabowo Subijanto., Terhitung telah 6 Presiden RI telah dilewati, Tabloid Sinar Tani tetap setia menemani petani dan penyuluh pertanian.
Esertifikat : Klik Disini
Eseritifikat berdasarkan Nomor : Klik Disini
Materi : Klik Disini
Baca juga
Menakar Peluang dan Tantangan Penyuluh Pertanian Ditarik ke Pusat
Inovasi Pertanian Dorong Pembangunan Ekonomi Lokal dan Kemajuan Daerah
Sinergi KTNA dan Jatam Dorong Kemajuan Pertanian Cilacap