Sinar Tani, Maumere — Sebanyak 60 pemuda dari dua kecamatan di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti pelatihan produksi video pembelajaran yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). Pelatihan ini berlangsung selama enam hari, dari 24 hingga 30 Oktober 2024, bertempat di Balai Desa Holder dan Manubura.
Peserta pelatihan, yang merupakan pemuda desa, berhasil menghasilkan tujuh video pembelajaran yang akan diunggah ke platform online “Akademi Desa” milik Kemendes PDT. Ni Putu Krisni Suandri dari Balai Diklat Bali Kemendes PDT menjelaskan, tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam membuat video pembelajaran yang menarik dan informatif.
“Video pembelajaran ini sangat penting untuk memperkenalkan potensi desa kepada masyarakat luas,” ungkap Ni Putu.
Selama pelatihan, peserta didampingi oleh delapan fasilitator, termasuk dua pelatih nasional dan enam pelatih daerah. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sikka, Lambertus Sol Keytimu, menyampaikan apresiasi kepada Kemendes PDT atas kesempatan yang diberikan kepada Kabupaten Sikka.
“Ini adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena tidak semua kabupaten mendapat peluang ini,” ujar Lambertus.
Dia mendorong peserta untuk mengangkat tema-tema yang relevan dengan pembangunan desa, seperti tradisi, budaya, dan potensi lokal yang sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kepala Desa Manubura, Petrus Yohanes Fernandez, menambahkan bahwa pemerintah desa siap mendukung pemuda dalam menjadi konten kreator dengan mengupayakan penganggaran di APBDes 2025 yang bersumber dari dana desa.
“Berpartisipasilah dengan serius dalam pelatihan ini agar ke depannya kalian dapat memproduksi video pembelajaran berkualitas,” tegasnya.
Peserta pelatihan berasal dari dua kecamatan, yakni Waigete dan Nelle. Di Kecamatan Waigete, pelatih terdiri dari Triadi (Pelatih Nasional) serta Aloisius Avion, Francisca Nineng, dan M. Ainur Rofik (Pelatih Daerah). Sementara di Kecamatan Nelle, pelatihnya adalah Muh. Arwani (Pelatih Nasional), Ahmad Ridwan, Adrianus Aldi Saputra, dan Dominika Niga Pleupna (Pelatih Daerah).
Muh. Arwani menjelaskan bahwa peserta belajar tentang berbagai aspek produksi video, mulai dari tema perspektif desa hingga proses editing dan pemasaran video. “Selama pelatihan, peserta melakukan 30% teori dan 70% praktik,” tuturnya.
Peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pemuda desa, kader digital, pendamping desa, dan kelompok perempuan. Arwani menyatakan bahwa semua peserta menunjukkan semangat yang tinggi selama pelatihan. Target mereka adalah menghasilkan tujuh video dengan tema yang beragam, seperti kerajinan lokal dan pemanfaatan sumber daya alam.
Salah satu peserta, Elisabeth Oktaviani Fernandez, mengaku bangga mengikuti pelatihan ini. “Program pelatihan ini bisa mengangkat profil desa dan potensinya,” katanya.
Elisabeth, yang biasa disapa Icha, menambahkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam memahami teknik pengambilan video dan cara mengupload dengan benar. “Kami kini lebih memahami tahapan pembuatan skenario berkat pelatihan ini,” tutup Icha.
Reporter : Yuven Fernandez
Istri Wamentan Sudaryono Kunjungi Day Care dan Pasar Tani Kementan
Aksi Peduli Petani, Sayuran Segar Serbu Alun-Alun Ungaran
Gantikan Suharso, Rachmat Pambudy Pastikan Bappenas Tetap Motor Utama Pembangunan Nasional