26 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Rembug Utama KTNA: PENAS XVI Menjadi Ajang Konsolidasi Petani-Nelayan Indonesia

Rembug Utama KTNA: PENAS XVI Menjadi Ajang Konsolidasi Petani-Nelayan Indonesia

Ketua Umum KTNA Nasional, Yadi Sofyan Noor memberikan penghargaan kepada PT Syngenta untuk partisipasinya dalam PENAS KTNA XVI kali ini | Sumber Foto:Humas BPPSDMP

Sinar Tani, Padang — Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional mengundang seluruh KTNA Provinsi dalam ajang megah bernama Pekan Nasional (PENAS) KTNA yang menjadi wadah konsolidasi Petani dan Nelayan di Indonesia.

Ketua Umum KTNA Nasional, Yadi Sofyan Noor dalam Rembug Utama KTNA dalam rangkaian PENAS XVI di Sumatera Barat mengatakan, persiapan PENAS XVI kali ini persiapannya sangat panjang karena seharusnya perhelatan Nasional ini digelar tahun 2020, tetapi ternyata COVID-19 melanda 2 tahun lamanya sehingga baru bisa digelar pada tahun 2023 ini.

“Setelah pelaksanaan PENAS di Aceh 2017, seharusnya PENAS dilanjutkan 2020. Total persiapan untuk PENAS sekarang ini 6 tahun,” tuturnya.

Pembukaan PENAS XVI nantinya akan mulai dibuka besok, Sabtu 10 Juni 2023 selama 5 hari dengan 31 kegiatan.

Ia menambahkan, sebagai bagian dari rembug utama, diadakan workshop bersama eselon satu terkait Kementan dan KTNA yang hasilnya akan menjadi nota kesepahaman antara KTNA dengan Kementerian Pertanian.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah yang menjadi tuan rumah PENAS XVI KTNA kali ini mengatakan pihaknya sangat menyambut para tamu agung dari seluruh petani dan nelayan Indonesia di Sumbar.

“Pelaksanaan PENAS XVI harus menjadi ajang konsolidasi nasional bagi petani dan nelayan, sehingga dapat saling menginspirasi, memotivasi dan memanfaatkan jaringan yang dipunya untuk mensejahteraan petani dan nelayan,” katanya.

Sebagai bagian daerah yang menyandarkan diri pada hasil pertanian, Gubernur Sumbar juga berharap agar KTNA terus menjadi wadah petani dan nelayan mempunyai dampak dalam pembangunan pertanian.

Seraya menyitir data, Gubernur Mahyeldi menjelaskan, seperempat pendapatan pemerintah daerah Sumbar berasal dari pertanian.”57% pendapatan bergerak di sektor pertanian. Karenanya 10 % anggaran daerah dialokasikan pada pertanian dengan program prioritas di bidang pertanian,” katanya.

Baca Juga :  Genap 2 Tahun, Ini Terobosan ID FOOD Disektor Pangan

Melihat kesolidan dari pengurus KTNA secara Nasional, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi pun mengajak seluruhnya untuk sama-sama menyatukan langkah dalam menghadapi hambatan sektor pertanian masa kini yaitu climate change dan krisis global.

“Kementan sedang melaksanakan program utama antisipasi climate change, antisipasi krisis pangan global, ” tambahnya.

Selain konsolidasi antara pengurus KTNA seluruh Indonesia, Rembug Utama juga menghasilkan usulan daerah yang menjadi Tuan Rumah pada PENAS KTNA selanjutnya di tahun 2026.

Tak hanya itu, dalam Rembug Utama juga memberikan penghargaan Adibakti Petani Nelayan, sebanyak 15 orang untuk para tokoh yang berdedikasi dan berpengaruh pada bidang pertanian.

Dua diantaranya adalah Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru dan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, serta 13 orang lainnya yang terdiri dari pengurus KTNA yang sudah mengabdikan dirinya kepada pertanian dan KTNA setelah lebih dari 25 tahun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Reporter : Nattasya

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini