Sinar Tani, Jakarta — Badan Pusat Statistik (BPS) kembali menggelar Sensus Pertanian yang dilaksanakan tahun 2023. Diharapkan data yang dihasilkan akan mewujudkan satu data pertanian Indonesia, sehingga pemerintah menjadi optimal dalam menentukan kebijakan di bidang pertanian.
Dilaksanakannya kegiatan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) diharapkan akan menghasilkan data potret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir. Selain itu, untuk menyediakan data yang bisa digunakan sebagai benchmark (tolok ukur) dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada saat ini, serta menyediakan kerangka sampel untuk survei-survei pertanian selanjutnya.
Banyak manfaat dari pelaksanaan Sensus Pertanian 2023, diantaranya data hasil ST2023 bisa digunakan sebagai rujukan penyusunan program pemerintah di bidang pertanian karena berisi informasi lengkap mengenai struktur pertanian, potensi pertanian, pertanian perkotaan (urban farming), hingga geospasial statistik pertanian.
Kita ketahui bahwa pertanian adalah sektor yang sangat dipengaruhi oleh alam, seperti perubahan iklim, anomali cuaca, penyakit tanaman, hingga hama. Bila tersedia data yang akurat dari seluruh area pertanian di Indonesia, para pemangku kepentingan bisa menyusun tahapan mitigasi untuk menghadapi ancaman yang berasal dari alam.
Sementara itu, bagi pelaku usaha pertanian, data yang bermutu akan sangat membantu untuk memproyeksikan potensi bisnis di masa depan sekaligus mendeteksi risiko yang mungkin timbul. Di samping itu, tersedianya data yang lengkap dan matang tentang tren jenis tanaman pertanian, pola tanam, sebaran ketersediaan pupuk, penggunaan bahan kimia, dan sebagainya bisa menjadi basis evaluasi untuk menciptakan model usaha pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
ST2023 juga memberi manfaat besar bagi para petani, khususnya petani milenial yang telah melek teknologi informasi dan komunikasi. Sebab, data dari ST2023 bisa dimanfaatkan secara optimal dengan bantuan kecerdasan buatan, pemetaan spasial, dan aplikasi analisis data untuk memprediksi pola dan tren pertanian modern yang akan datang. Termasuk dapat juga digunakan untuk mengevaluasi sistem kerja yang telah dipraktikkan sebelumnya.
Dalam acara Apel Siaga Sensus Pertanian 2023, pada Selasa 30 Mei 2023 lalu, dalam amanatnya Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto menyampaikan, “Pelaksanaan ST2023 diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil.”
Lebih lanjut Atqo mengatakan bahwa data hasil ST2023 juga digunakan sebagai kerangka sampel survei pertanian dan sebagai benchmark statistik pertanian yang ada saat ini. “Dan yang terpenting, data ST2023 diharapkan mampu menjadi rujukan dalam menyusun kebijakan strategi sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang diformulasikan,” ujarnya.
Adapun tema yang diusung dalam ST2023 adalah Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Tema ini mengandung makna bahwa data hasil ST2023 diharapkan dapat menjadi landasan yang valid dalam perumusan kebijakan di bidang pertanian.
Sementara itu, sudah menjadi rahasia umum permasalahan yang terjadi di sektor pertanian dan pangan kerap kali disebabkan minimnya ketersediaan data untuk menunjang keputusan yang tepat bagi pelaku sektor pertanian. Karenanya, salah satu tantangan mewujudkan pertanian Indonesia yang maju yakni ketidakmerataan data dan ketidakseragaman informasi data. Diharapkan ST2023 dapat menjawab tantangan tersebut.
Sebelumnya Presiden Jokowi dalam acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 di Istana Presiden, beberapa waktu lalu, menyampaikan pentingnya pendataan Sensus Pertanian sebagai pijakan data bersama dalam mewujudkan program pemerintah.
“Kita tahu untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat. Sering kita kedodoran di sini. Lahan pertanian kita berapa? Butuh pupuk berapa? Sering data itu tidak siap dan akurat,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin 15 Mei 2023.
Presiden Jokowi meminta agar data pertanian selalu diperbarui. Karena banyaknya data yang belum diperbarui, mengakibatkan pemerintah sering ‘kedodoran’ terkait akurasi dan ketepatan data.
Data yang diperoleh menjadi sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara agraris. Data dan informasi yang akurat merupakan hal yang sangat penting untuk membuat perencanaan dan evaluasi pembangunan khususnya di bidang pertanian.
ST2023 merupakan sebuah langkah untuk mewujudkan satu data pertanian. Sehingga hasil dari ST2023 ini dapat dibagi dan dipakai oleh berbagai pihak, pada akhirnya penggunaan data ini menjadi optimal untuk penentuan kebijakan di bidang pertanian.
Karena itu, Jokowi juga mengajak para pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk turut menyukseskan ST2023. Dukungan terhadap pelaksanaan ST2023 datang dari beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, dan Kementerian Pertanian. Asosiasi dan organisasi di bidang pertanian turut menyukseskan Sensus Pertanian 2023 seperti KTNA, GAPKI, GAPKINDO, APHI, AP2HI, ATI, dan AGI.
Usai acara Apel Siaga Sensus Pertanian 2023, pada Selasa 30 Mei 2023 Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto menyampaikan bahwa kerjasama antar kementerian dan lembaga ini, untuk saling mendukung yang pada akhirnya diharapan akan ada satu data pertanian di Indonesia.
Reporter : Humas BPS
Mantap
terima kasih kak semoga ilmu yang dibagikan bermanfaat
Mantap jiwaa