13 Januari 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Yuk Sukseskan Sensus Pertanian 2023, untuk Pertanian yang Lebih Maju

Yuk Sukseskan Sensus Pertanian 2023, untuk Pertanian yang Lebih Maju

Sinar Tani, Jakarta —Untuk pertanian yang lebih maju, berilah data yang benar kepada petugas Sensus Pertanian 2023 yang datang. Sehingga bisa didapat ‘potret’ perubahan struktur pertanian Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir dan memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil.

Sensus Pertanian pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963 dan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan sensus pertanian ketujuh yang dilaksanakan oleh BPS. Saat ini para petugas sensus sedang di lapangan dimulai sejak 1 Juni – 31 Juli 2023 untuk mendapatkan data yang komprehensif.

Mari kita sukseskan Sensus Pertanian 2023 dengan memberikan data yang benar agar tujuan dilaksanakannya ST2023 dapat terwujud. Penyelenggaraan Sensus Pertanian oleh BPS dilakukan setiap 10 tahun sekali.  ST2023 diharapkan menghasilkan potret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir, menyediakan data yang digunakan sebagai benchmark (tolok ukur) dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada saat ini, serta menyediakan kerangka sampel untuk survei-survei pertanian selanjutnya.

Mereka yang didata adalah Usaha Pertanian Perorangan (UTP), seperti petani perorangan, nelayan, pembudidaya ikan, pembudidaya tanaman kehutanan, dan lain-lain. Lalu, Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan juga Usaha Pertanian Lainnya (UTL), seperti kelompok tani, kegiatan pertanian yang dilakukan pondok pesantren, dan lain-lain.

Ada tujuh  7 subsektor yang akan disensus, yaitu Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Jasa Pertanian. Adapun data yang dihasilkan adalah Data Pokok Pertanian Nasional, Petani Gurem, Indikator SDGs Pertanian, Small Scale Food Producer (Petani Skala Kecil), dan Data Geospasial.

Adapun Informasi yang dikumpulkan melalui ST2023 ini, antara lain jenis tanaman, luas lahan, teknik budidaya, dan profil petani berbasis nama dan alamat. Termasuk model irigasi, status kepemilikan tanah, struktur demografi petani (mencakup petani milenial), serta informasi UMKM dan pelaku usaha di bidang pertanian.

Baca Juga :  Kementan Support Pemprov Sulsel Antisipasi Dampak El Nino

Nantinya diharapkan data ST2023 mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang akan diformulasikan. Selain itu, berbagai isu terkini di bidang pertanian seperti urban farming, petani milenial, perhutanan sosial, dapat terjelaskan dari hasil ST2023 ini.

Bagi pelaku usaha pertanian, data yang bermutu akan sangat membantu untuk memproyeksikan potensi bisnis di masa depan sekaligus mendeteksi risiko yang mungkin timbul. Di samping itu, tersedianya data yang lengkap dan matang tentang tren jenis tanaman pertanian, pola tanam, sebaran ketersediaan pupuk, penggunaan bahan kimia, dan sebagainya bisa menjadi basis evaluasi untuk menciptakan model usaha pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

ST 2023 juga memberi manfaat besar bagi para petani, khususnya petani milenial yang telah melek teknologi informasi dan komunikasi. Sebab, data dari ST2023 bisa dimanfaatkan secara optimal dengan bantuan kecerdasan buatan, pemetaan spasial, dan aplikasi analisis data untuk memprediksi pola dan tren pertanian modern yang akan datang. Termasuk dapat juga digunakan untuk mengevaluasi sistem kerja yang telah dipraktikkan sebelumnya.

Reporter : Humas BPS

 

 

 

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini