Mendag Zulhas Lepas Ekspor Produk Kopi Ke Pasar Amerika Serikat

Sinar Tani, Deli Serdang — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan  melepas ekspor milik PT Ujang Jaya Internasional dengan tujuan. Kopi green bean sebanyak 10 kontainer itu jumlahnya mencapai 96 ton dan senilai USD 1,48 juta.

Mendag mengungkapkan, kegiatan pelepasan ekspor ini menjadi bukti nyata bahwa kualitas kopi kita tidak kalah dengan negara-negara lain. Mendag mengapresiasi upaya PT Ujang Jaya International yang terus mendorong peningkatan ekspor produk kopi Indonesia ke pasar global.

“Kita pagi ini melepas ekspor produk yang sangat penting, kopi ke Amerika serikat. Jumlahnya 10 kontainer dengan nilai USD 1,480.000 USD,” ujar Zulhas di Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/7)

Kopi salah satu produk unggulan kita, dan pasarnya sangat luas. Mulai dari Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asean, Asia, Tiongkok,” imbuh Zulhas. Mendag pun mengapresiasi PT Ujang Jaya Internasional bukan hanya terkait ekspor kopi yang dapat menghasilkan devisa bagi negara, tetapi juga pemberdayaan petani kopi lokal.

Ia pun meminta pemberdayaan petani kopi lebih lanjut guna meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan.”Tadi pesan saya tolong kualitasnya. Dibina petaninya dengan baik. Kalau petani tidak dibina, dibantu, mereka tidak memiliki kemampuan yang lengkap. Bagaimana mengelola pertanian dengan baik, cara memetik, mengeringkan, mengolah, bibit yang bagus, dan lain-lain,” ujar Zulhas.

Turut hadir dalam acara ini Pj. Gubernur Sumatera Utama Agus Fatoni serta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Mulyadi Simatupang. Pada kesempatan tersebut, Mendag didampingi oleh Plt. Sekretaris Jenderal, Suhanto; Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati; dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid.

e

Mendag berharap, kegiatan pelepasan ekspor ini dapat menjadi momentum untuk mendorong perluasan akses pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi nasional dan daerah.

Reporter : Mas Awan