Sinar Tani, Blitar – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso bersama Bupati Blitar Rini Syarifah meresmikan Pasar Rakyat Nglegok di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (4/2). Peresmian ini menandai upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur perdagangan di daerah sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat.
Mendag Budi menegaskan bahwa penyediaan sarana perdagangan, seperti pasar rakyat, merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah. “Dengan adanya pasar yang nyaman, bersih, dan tertata rapi, masyarakat dan pedagang bisa berinteraksi lebih baik. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar pengelola pasar menjaga fasilitas yang telah dibangun dengan baik. “Pasar ini harus dikelola secara profesional agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Kabupaten Blitar,” tambahnya.
Pasar Modern dengan Konsep Wisata Kuliner
Revitalisasi Pasar Rakyat Nglegok dilakukan menggunakan dana Tugas Perbantuan (TP) Kementerian Perdagangan 2024. Kini, pasar ini memiliki 68 meja los dan 24 los dengan sekat yang sudah siap digunakan pedagang. Berbagai komoditas tersedia, mulai dari kebutuhan pokok, buah-buahan, barang kelontong, hingga pakaian dan peralatan rumah tangga.
Menariknya, Pasar Nglegok tidak sekadar menjadi tempat transaksi jual beli, tetapi juga mengusung konsep wisata kuliner. Bupati Blitar Rini Syarifah menyatakan bahwa konsep ini bertujuan untuk menjaga pasar tetap ramai hingga malam hari.
“Kami ingin Pasar Nglegok menjadi pusat ekonomi sekaligus destinasi kuliner yang menarik bagi warga. Dengan begitu, perputaran ekonomi semakin meningkat,” ungkapnya.
Harga Kebutuhan Pokok Stabil
Setelah meresmikan pasar, Mendag Budi dan Bupati Rini meninjau langsung harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di lokasi. Dari hasil pantauan, harga bahan pokok terpantau stabil dan pasokan mencukupi menjelang bulan puasa 2025. “Harga-harga masih terkendali. Misalnya, bawang merah bahkan dijual di bawah harga acuan. Harapan kami, kestabilan harga ini bisa terus terjaga hingga Lebaran nanti,” kata Mendag.
Beberapa harga komoditas yang terpantau di Pasar Nglegok antara lain gula pasir Rp17.500/kg, telur ayam ras Rp26.000/kg, cabai rawit merah Rp55.000/kg, serta minyak goreng kemasan premium Rp19.500/liter.
Dorong Digitalisasi Pasar
Selain peningkatan infrastruktur, pemerintah juga mendorong digitalisasi pasar rakyat untuk meningkatkan daya saing dengan toko modern. Tahun ini, sudah lebih dari 5.807 pasar rakyat dan 306.964 pedagang terdigitalisasi. “Kami ingin para pedagang pasar rakyat bisa memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan usahanya. Dengan digitalisasi, pasar rakyat tetap bisa bersaing di era modern,” jelas Mendag.
Dengan berbagai upaya ini, Pasar Nglegok diharapkan menjadi contoh sukses revitalisasi pasar rakyat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat perekonomian Blitar. Pemerintah optimistis pasar tradisional tetap memiliki peran vital dalam perdagangan nasional di tengah perkembangan industri ritel modern.
Reporter : Mas Awan
Baca juga
Diaspora Indonesia di Eropa Diminta Bantu Ekspor Pertanian, Wamentan Sudaryono: Saatnya Petani Kuasai Pasar Global!
Kolaborasi Kemendag dan BUMN Siap Bawa UMKM Mendunia
Kunjungi Pasar Pabaeng-Baeng, Mendag Pastikan Harga Stabil